July 10, 2009

Benci Malaysia

Dengan keyword ¨benci malaysia¨ kita bisa dapatkan banyak artiket atau tulisan yang menyatakan kebencian terhadap malaysia, tapi apakah kita benar-benat benci malaysia ?, eitttt kata oarng ¨benci¨ itu singkatan dari ¨begitu cinta¨ coba kita lihat kebelakang sebentar, berapa besar yang didapatkan oleh negara kita dari malaysia, ini bukan uang yang sedikit, dalam setahun bangsa kita bisa mengasilkan devisa sampai triliunan rupiah dari tenaga kerja indonesia yang bekerja disana, herannya negara yang jauh lebih kecil dibandingkan negara kita dari sisi geografis, mereka mampu menampung dan memperkerjakan ribuan tenaga kerja dari indonesia,
padahal dulunya negara kita jauh lebih maju dibandingkan dengan mereka, tapi sekarang keadaanya sudah jauh berbeda, tampak jelas roda kehidupan sedang berputar, malaysia jauh lebih maju dibandingkan negara kita, apakah kita bilang benci karena kita iri, atau rasa solidaritas karena banyaknya kasus penyiksaan yang dialami oleh TKI dimalaysia, atau karena kita merasa malaysia sudah berani mempermainkan negara kita dari mulai mengklaim kebudayaan kita sebagai kebudayaan mereka dan menganggap ambalat sebagai bagian dari negara meraka, dan masih banyak lagi alasan lainnya...yang paling ironis menurut saya adalah kasus TKI kita yang mengalami kekerasan dimalaysia, mau tidak mau kita harus mengakui bahwa dengan adanya TKI itu banyak sekali mendatangkan lapangan kerja baru baik diluar negeri maupun didalam negeri sendiri, untuk diluar negeri sudah jelas mereka para TKI sengaja datang untuk bekerja, yang tidak tampak dampaknya adalah didalam negeri, dengan adanya TKI maka secara otomatis banyak agen-agen penampung, pelatihan dan penyalur TKI, belum lagi lapangan kerja bagi para pencari calon tenaga kerja yang mau bekerja sama dengan agen-agen tersebut. untuk masalah kebudayaan kita yang diklaiam sebagai kebuadayaan malaysia sebenarnya tampak lucu bagi saya, bagai mana tidak, anak muda sekarang lebih gemar meniru kebudayaan negara-negara barat yang amburadul dan merasa enggan atau malu kalau harus melestarikan kebudayaannya sendiri, padahal tanpa kita sadari sebenarnya kita punya kebudayaan yang negara lainpun ingin memiliki contohnya malaysia, pantas saja negara malaysia berani mengklaim kebudayaan kita sebagai kebudayaan mereka, karena kita tidak pernah memperdulikan kebudayaan kita, boro-boro melestarikan.
Tanpa TKI malaysia bisa apa, Bandar Udara Internasional Sepang, Twin Tower Kuala Lumpur, dan Sirkuit Formula I Sepang sebagai bukti hasil keringat buruh migran Indonesia. Bahkan, sukses Malaysia yang saat ini menjadi negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia juga atas kontribusi TKI. Mereka rela meninggalkan keluarga selama bertahun-tahun hanya demi memelihara dan merawat tanaman kelapa sawit sedikit kutipan dari kompas.
sebenarnya SDM yang dimiliki negara kita sangat bagus, tetapi kenapa justru negara lain yang memanfaat SDM yang bagus ini, seandainya negara kita mampu mengelolah SDM yang sebagus ini tentu negara kita tidak akan dipandang sebelah mata oleh malaysia, memang tidak akan semudah membalikan talapak tangan, tetapi coba lihat malaysia mereka mampu melakukannya kenapa kita tidak bisa ?
tulisan ini bukan untuk memuji malaysia, tapi lebih untuk memacu kita supaya jangan mau kalah dengan malaysia di segala bidang

10 komentar:

Ariyanti said...

Malaysia... Malaysia...
memang masing2 negara harus interospeksi. kita sebagai bangsa indonesia juga bukannya gak ada salah (menurut mereka), begitu juga sebaliknya...

Abdul Cholik said...

Antar manusia kedua bangsa mungkin ada saling membenci.Tetapi dalam hubungan antara negara atau secara politis tentu berbeda.

Malaysia dan Indonesia adalah sama-sama anggota Asean,bahkan kedua negara inilah yang memprakarsai berdirinya Asean.

Indonesia dan Malaysia punya wadah dalam bentuk forum kerjasama disegala bidang diantaranya adalah GBC-General Border Committte.
Salam

Lukito said...

ya..Malaysia, kalo kita ngomongin itu saya rasa nggak ada habisnya deh..mungkin di Negara kita ini udah terlalu banyak penduduknya kali ya..Terima kasih telah mengunjungi blog saya. jika anda membaca comment ini, berarti link blog anda ini sudah terpasang di blog saya. Terima kasih telah bertukar link. salam kenal..

mel said...

malaysia atau negara manapun patut dibenci kalau bikin salah..
tapi kalau baik2 ama indonesia.kita juga ga' bakaln benci mereka....

Hideossle said...

tak cukup dengan manohara, kepada isu TKI, kini ditambah lagi tuduhan buta2 orang indonesia pada orang malaysia kerna isu bom JW Mariott sedangkan tiada buktinya. bahkan jemaah islamiyah (yang disyaki mengebom) itu juga asalnya dari indonesia.


kalau orang malaysia maju, bukan kerna kita rampas hasil indonesia. bahkan, pemimpin indonesia sendiri yang banyak korupsi hingga yang miskin jadi lebih miskin, yang kaya makin kaya. jadi tidak hairanlah kalau rakyat indonesia sendiri yang perlu banyak protes (melalui pengeboman).

memang TKI banyak sumbangannya dalam membina bangunan besar di Malaysia. tetapi bukanlah mereka bekerja tanpa digaji. bahkan, gaji yang diberi cukup besar. jadi di sini kita Malaysia-Indonesia saling memanfaati satu sama lain dan mendapat apa yang diperlukan.

kini, Indonesia menghalang rakyatnya bekerja di Malaysia. tapi InsyaAllah, Allah akan murahkan rezeki bagi kami, dapat membuka pintu mengambil pekerja dari negara lain (terutamanya setelah kami begitu banyak menghadapi musibah difitnah).

tapi bagaimana dengan sebilangan rakyat indonesia yang benar2 memerlukan pekerjaan di Malaysia?
apakah Saudi, Taiwan dan negara2 yang berkenaan sudah cukup bagi mereka sedangkan selama ini sebilangan besar dari buruh TKI mendapat keberuntungan dari bekerja di Malaysia? atau apakah kerajaan Indonesia mempunyai rancangan pembangunan yang lebih baik di Indonesia?-jika ya, maka aku ucapkan semoga berjaya. tapi gimana jika tidak?

sedangkan pembantu rumah (Indonesia)ku juga bertambah benci pada keputusan kerajaan Indonesia ini kerana masih banyak orang Indonesia butuh pekerjaan di Malaysia.

memang ada antara orang malaysia begitu jahat sama pembantu indonesia. tapi hanya segelintir sahaja. juga, apakah Saudi, Taiwan dan yang lainnya tak pernah berbuat jahat sama pembantu? dan terlalu banyak juga pekerja indonesia berbuat jahat pada orang Malaysia, tapi kami masih tak boleh menghalang mereka yang lain datang ke sini kerana kami mengerti, bukan semua orang Indonesia begitu dan masih banyak yang benar2 butuh pekerjaan di Malaysia untuk menanggung diri dan keluarga.

juga, bukan semua orang malaysia pandang rendah pada indonesia. hanya yang bodoh akan berbuat begitu. banyak dari kami hanya pandang rendah pada pemimpin yang korupsi, sungguhpun ia adalah pemimpin kami sendiri. dan kebetulan indonesia memang dalam keadaan memerlukan kabinet pemerintahan yang kuat keadilannya. jadi aku berdoa semoga indonesia maju jaya dengan sendirinya tanpa perlu menjatuhkan sesiapa.

janganlah biar kebencian menguasai diri, kerana ini sudah cukup untuk menghalang kita dari terus berfikir menuju kejayaan.

terima kasih pada penulis blog ini. penulisanmu membuatkan hatiku lebih suka pada indonesia, tatkala diriku hingga tak dapat tidur lena memikirkan tuduhan2 orang indonesia pada malaysia.

ini juga menggambarkan kamu sebagai seorang indonesia yang benar2 mau berjuang dan bukan sibuk menyalahkan orang (atau negara) lain. semoga kamu mendapat kejayaan yang bersih tanpa perlu jatuhkan orang lain, sebagai seseorang yang menjaga baik maruahnya.

seharusnya kita sebagai umat Islam ini saling bersatu tanpa mengira negara atau negeri.

abecho said...

@ ariyanti : memang diantara dua negara ini harus interospeksi diri, biar ga saling menyalahkan satu sama lain
@ Abdul Cholik : wah pak kita kok punya nama yang sama yach, he he he
@ Hideossle : terima kasih supportnya, memang seharus nya kedua negara ini tidak saling membenci

Tukiwin said...

Malaysia..ohh..Malingsia...ohh..Malingasia....ohh..malaysial...emg pantes dihapus dari peta bumi selayaknya Israel..



10 KEBODOHAN MALINGSIA :::

1. Merasa dirinya developed country, padahal GDP/capita hanya 5000 USD (angka inipun sudah dimanipulasi oleh Kerajaan Malaysia), experts memperkirakan angka yg benar adalah sekitar 1500-2000 USD/ kapita/ tahun…

2. Punya program luar angkasa, tapi tak punya teknologi pembuatan rocket..

3. Bangga dengan kemampuan memperkerjakan tenaga kerja asing, sementara uang mereka diperas dikirim ke nagara asal pekerja2 tersebut dan banyak warga mereka yg menganggur karena kalah bersaing..

4. Merasa universitas mereka terhebat di Asia.. baru terbuka matanya setelah keluar ranking baru bahwa merekalah yg paling rendah…setara dengan Somalia dan Sudan, agak sedikit di atas University of East Timor saja..

5. Bangga dengan Menara Petronas yang dibangun oleh Korea Selatan..

6. Mengeluarkan banyak uang untuk tourism marketing tapi memukuli dan menyiksa turis yg masuk… mana ada lagi orang yg mau datang..

7. Bangga sebagai negara yg banyak kedatangan turis. Lupanya dia bahwa turis yg masuk ke negaranya sebagian besar adalah orang Singapore yg mengunjungi family dan orang Indonesia yg hendak cari kerja… jadi bukan turis yg sebenar2nya…

8. Tidak bisa memanfaatkan potensi besar bangsa China dan India sebesar2nya karena rasa iri hati sehingga menggunakan NEP dan lain2 policies untuk membatasi perkembangan kekuatan bangsa China dan India..

9. Tidak mampu menciptakan budaya sendiri sejak nenek moyangnya hingga sekarang. Orang Amerika saja mampu menciptakan budaya sendiri yg berbeda dari orang Eropa.

10. Tingkat buta huruf masih mencapai 17% dari total populasi.

Daniel DPK said...

memang sepertinya gak ada habisnya kalo omongin si OKB, malaysia...

mereka adalah bangsa yang kurang atau bahkan tidak punya jatidiri sehingga saat ini berusaha mencari jatidirinya..kebetulan mereka adlah bangsa serumpun dan banyak tki kita yg sudah lama dan bahkan tinggal disana sehingga melakukan proses asimilasi dan akulturasi budaya..

masalahnya adalah mereka seringkali menganggap bahwa budaya yg dibawa org indonesia tsb adalah budaya mereka...kalo sekedar menggunakan sih kita boleh2 aja dna bahkan bangga..namun kalo sudha mengklaim bahwa itu budaya mereka, nah itu yg tdk bisa ditolerir..

namun, justru kasus ini membawa dampak positif bagi bangsa indonesia!! nasionalisme masif muncul di berbagai daerah, kesadaran akan budaya juga meningkat tinggi..jadi mungkin kita perlu juga "berterima kasih" kpd malaysia..he..he

kalo maslah ekonomi belum tentu mereka lebih baik dari indonesia..sebuah analisis publikasi standart chartered bank terbaru memprediksikan potensi indonesia hingga 2040..

VISI INDONESIA MENJADI NEGARA MAJU

kalo masalah SDM..gak perlu dipertanyakan lagi kapasitas anak-anak bangsa..
MALAYSIA TERLALU KECIL UNTUK MENJADI LAWAN INDONESIA

mungkin karena kurangnya publikasi media thd keberhasilan anak bangsa dan kurnagnya perhatian pemerintah terhadap anak bangsa yang berpotensi tinggi.. sehingga kebanyaknan mereka pergi ke luar negeri...

http://main-conspiracies.blogspot.com/

Anonymous said...

BEGITU RAMAI TKI YANG BERKELAKUAN SYAITAN DI NEGERI KAMI, TAPI KENAPA KAMU SEMUA DIAM? JANGAN BUTAKAN MATA DALAM HAL INI.

Anonymous said...

tak perlu berang @ bergaduh sila layari pada laman http://www.mistifiles.blogspot.com . di situ terdapat banyak kajian perihal bangsa melayu.

melayu luas pengertiannya.

malaysia adalah melayu.
indonesia adalah melayu.
thailand adalah melayu
filipina adalah melayu.
sebahagian kecil china adalah melayu.
sebahagian kecil taiwan adalah melayu.
sebahagian kecil hong kong adalah melayu.
sebahagian kecil india adalah melayu.
sebahagian kecil jepun adalah melayu.
sebahagian kecil korea adalah melayu.
sebahagian kecil new zealand adalah melayu.
sebahagian kecil eropah adalah melayu.
sebahagian kecil siberian adalah melayu.
sebahagian kecil arab adalah melayu.
sebahagian kecil afrika adalah melayu.
sebahagian kecil kutub utara adalah melayu.
sebahagian kecil kutub selatan adalah melayu.

ingat.

layari pada laman http://www.mistifiles.blogspot.com

oleh kerana itu, adakalanya bangsa yang bernama melayu. walau di mana mereka berada. pasti berkongsi adat resam, budaya, tutur perkataan malahan apa sahaja yang bersifat 'melayu' pada idealogi, material jua jiwa dan raga mereka.